Abstrak thesis-ku

Manajemen rantai pasok hijau (MRPH)/Green supply chain management (GSCM) adalah istilah luas yang mengacu pada pendekatan yang bervariasi tentang bagaimana perusahaan bekerja dengan pemasoknya untuk meningkatkan kinerja lingkungan dari produk atau proses produksi dari pemasok, konsumen ataupun keduanya. Manajemen rantai pasok hijau telah menjadi suatu hal yang menarik banyak perhatian para peneliti dan juga praktisi di bidang manajemen operasi dan manajemen rantai pasok, hal ini didasari oleh semakin meningkatnya kerusakan lingkungan yang diakibatkan oleh proses industri seperti berkurangnya sumber bahan mentah, meningkatnya level polusi, dan lain–lain. MRPH penting dan perlu karena dapat menghemat sumber daya, mengurangi limbah, dan meningkatkan produktifitas, selain untuk meningkatkan kinerja perusahaan. Regulasi atau peraturan pun turut mempengaruhi perusahaan untuk menerapkan MRPH. Ruang lingkup dari manajemen rantai pasok hijau (MRPH), berkisar dari proses pengawasan dalam manajemen lingkungan secara umum, hingga praktik yang lebih proaktif melalui kegiatan–kegiatan seperti mengurangi (Reduce), menggunakan ulang (Re-use), mengerjakan ulang (Rework), membaharui (Refurbish), memperoleh kembali (Reclaim), mendaur ulang (Recycle), membuat ulang (Remanufacture), logistik terbalik (Reverse logistics (RL)). Penelitian mengenai adopsi dan implementasi MRPH di perusahaan-perusahaan Indonesia masih sangat langka, oleh karena itu studi literatur ini dilaksanakan untuk mencari konsep, teori, dan metodologi penelitian untuk melakukan penelitian lebih lanjut mengenai bagaimana sebenarnya praktik MRPH dilaksanakan di Indonesia dan dampaknya terhadap perusahaan tersebut. Hasil studi ini diharapkan mampu memberi masukan terhadap pemberi kebijakan agar dapat memikirkan mengenai aspek lingkungan dalam proses produksi atau rantai pasok perusahaan.